Rabu, 29 April 2015

ADA AKIK DIBALIK SURVEY

Fenomena booming batu akik atau batu mulia beberapa bulan terakhir ternyata juga berjangkit dikalangan pegawai BPS Kabupaten Berau, walaupun bukan wabah menular yang perlu ditakuti tetapi trend ini mampu memberikan warna tersendiri bagi pegawai BPS Berau. Para pegawai pria yang selama ini enggan memakai cincin saat ini malah memakai beberapa cincin batu akik di beberapa jari mereka. Bagi mereka kurang pas jika hanya satu jari manis saja yang berhiaskan batu, semakin banyak cincin batu yang melingkar di jari mereka semakin membuat kebanggaan tersendiri. Mungkin pembaca jadi bertanya-tanya apa hubungannya batu akik dengan kegiatan survey yang dilakukan oleh BPS di beberapa minggu terakhir yang jumlahnya cukup banyak dan dengan waktu yang saling kejar deadlinenya. Demam batu akik ini membuat kegiatan survey yang dilakukan lebih berwarna, jika dulu saat pulang survey isi tas dari teman-teman pencacah biasanya berisi dokumen atau jika beruntung mendapat oleh-oleh hasil kebun dari para responden tetapi saat ini isi tas tersebut menjadi lebih berat karena setiap pulang dari kegiatan survey dilapangan tas tersebut juga mendapat tambahan isi berupa bongkahan batu akik atau batu mulia yang memang banyak terdapat di wilayah yang dikunjungi oleh teman-teman pencacah. Obrolan sepulang survey atau pencacahan pun menjadi lebih beragam, jika dulu hanya diisi oleh materi beratnya medan atau sikap responden dan kadang ditingkahi candaan tentang responden yang menarik hati tapi saat ini bahasan menjadi lebih berkembang dengan pembahasan jenis, warna dan bentuk dari batu yang dperoleh saat pencacahan.
Pengetahuan para pegawai BPS pun semakin bertambah, tidak melulu hanya mengenai statistik dengan segala dinamikanya akan tetapi juga bertambah dengan mereka menjadi lebih mengenal jenis batu akik dengan segala keindahannya. Walaupun tidak berkaitan dengan pengetahuan tentang statistik tetapi menambah pengetahuan tetap merupakan hal yang positif sepanjang itu adalah pengetahuan tentang hal yang baik. Ada banyak filosofi tentang kehidupan yang dapat kita temukan dari batu akik atau batu mulia ini.

Di Kabupaten Berau sendiri memiliki jenis batu akik yang merupakan batu asli dari Berau yaitu lapis banua. Ketenaran batu lapis banua ini dimulai saat para pecinta batu akik menemukan jenis batu yang belum pernah ditemukan didaerah lain dan kemudian dihadiahkan kepada Bapak Makmur selaku Bupati Berau yang kemudian selalu dipakai oleh beliau dan wakilnya disetiap kesempatan. Kecamatan yang menjadi sentra pengahasil batuan mulia ini adalah kecamatan Segah, Kelay dan Sambaliung. Di kecamatan tersebut banyak dijumpai batuan mulia yang indah dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para pecinta batu akik seperti lapis banua, badar perak, junjung derajad, teratai dan lain sebagainya. Saat ini di Kabupaten Berau dengan mudah dijumpai pedagang kaki lima yang menjual bongkahan batu akik dengan berbagai macam jenis, pengrajin batupun mulai bertebaran disetiap sudut kota Tanjung Redeb bahkan sampai di beberapa kecamatan yang ada disekitarnya.
Penulis sendiri berharap agar kegiatan penambangan batu akik saat ini tidak merusak lingkungan yang merupakan titipan dari anak cucu kita dan booming batu akik dikalangan pegawai BPS Kabupaten Berau ini membawa manfaat yang baik sebagai pendorong semangat agar kita mampu bekerja lebih baik dalam menyajikan data statistik akurat dan terpercaya yang menjadi amanah di pundak setiap insan BPS dan mampu menjadi agen perubahan dalam laju gerak reformasi birokrasi. Jadikan batu akik yang menghiasi jemari kita sebagai pendorong semangat dan kecintaan kita terhadap lembaga ini.

Lapis banua melingkar di jari
Berikat amban dari besi
Menyalakan semangat dalam diri
Menjadi Statistisi penuh prestasi