STATISTIK
UNTUK SEMUA
Saat kita menyebut nama “statistik” maka yang terbayang di
benak kita adalah deretan angka dan rumus yang menurut kebanyakan orang sangat
rumit. Belum lagi adanya anggapan bahwa statistik adalah bidang yang “kering”
dan “memusingkan”. Akan tetapi di dalam penentuan arah kebijakan pembangunan
dan dibanyak bidang lain statistik adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam
pengambilan keputusan.
Statistik sendiri memiliki dua arti, yaitu dalam arti sempit
dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, statistik merupakan data ringkasan
berbentuk angka, seperti jumlah, rerata (mean),
persentase, dan berbagai nilai koefisien sperti koefisien variasi, koefisien
korelasi, koefisien determinasi dan koefisien regresi. Sedangkan dalam arti luas,
statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menganalisa data, termasuk cara mengambil kesimpulan dengan
memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.
Hal yang perlu disebutkan disini adalah bahwa metode
pengumpulan data secara statistik sangat efesien, maksudnya bisa menghemat
tenaga, waktu dan biaya, serta bisa diperoleh dengan tingkat keteitian yang
tinggi, yang ditandai dengan “margin
error” yang kecil.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Anderson dan Bancrof dalam
bukunya Statistical Theory and Research yaitu : “ Statistics is the science and art of development and aplications of the
most effective methods of collecting, tabulating, and interpreting quantitative
data in such a manner that the fallibility of conclusions and estimates may be
assessed by means of inductive reasoning based on the mathematics of
probability.” (Statistik adalah ilmu dan seni pengembangan metode yang
paling efektif dalam mengumpulkan, menabelkan, dan menginterprestasi data
kuantitatif dalam suatu pola sehingga kemungkinan kesalahan dalam kesimpulan
dan estimasi dapat diperkirakan dengan penalaran induktif berdasarkan
matematika probabilitas)
Pada dasarnya semua pejabat pemerintahan di Kabupaten
Berau,baik itu Bupati, Kepala SKPD, Camat dan Lurah memerlukan data statistik.
Sebagai contoh disetiap tahunnya Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
menerbitkan publikasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Berau dimana
didalam publikasi tersebut dirinci sektor mana yang memberikan sumbangan
terbesar dalam pembentukan “kue pembangunan”. Jika ada penurunan PDRB seorang
Bupati dapat bertanya kepada kepala SKPD yang bersangkutan mengapa sumbangan
sektornya terhadap PDRB menurun. Misalnya sumbangan sektor pertanian terhadap
PDRB menurun. Ini merupakan masalah bagi SKPD yang menangani masalah pertanian.
Untuk mencari penyebabnya kita harus melakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh signifikan secara statistik.
Faktor-faktor inilah yang harus dilaporkan kepada pimpinan atau Bupati yang
harus memecahkan masalah. Tidak mungkin seseorang pimpinan termasuk Bupati bisa
memecahkan masalah jika tidak mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah.
Data statistik juga sangat diperlukan oleh anggota DPRD
bergantung pada komisi dimana anggota DPRD tersebut bergabung. Komisi
Pendidikan, komisi hukum dan komisi lainnya membutuhkan data statistik yang
berbeda. Data yang diperlukan berkaitan dengan kinerja pemerintah. DPRD
mengajukan berbagai pertanyaan kepada pemerintah melalui rapat kerja yang
diselenggarakan secara rutin. Dapat kita bayangkan apabila anggota DPRD tidak
mengetahui dan menguasai data statistik yang menjadi bidangnya, akan sangat
sulit memberikan pertanyaan untuk mengukur kinerja pemerintah karena anggota
DPRD tersebut tidak mempunyai data.
Para penegak hukum, seperti polisi, jaksa dan hakim juga
sangat memerlukan data statistik untuk memecahkan masalah. Misalnya jumlah
perkara dan sisa perkara yang ada di kepolisian, kejaksaan dan kehakiman perlu
diketahui. Perkara dapat kita kelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Dengan
demikian secara statistik bisa dihitung rata-rata lamanya waktu penyelesaian
perkara berdasarkan kriteria perkara tersebut.
Jadi, data bukan sekedar untuk mengetahui, tetapi harus
digunakan untuk membuat keputusan dalam upaya memecahkan masalah. Data itu
mahal, apalagi bila diperoleh melalui riset dengan melakukan pengujian
hipotesis sehingga sayang sekali kalau hanya untuk sekedar mengetahui (just for knowing). Ada pendapat yang
mengatakan bahwa data itu memang mahal, akan tetapi lebih mahal lagi jika suatu
perencanaan tanpa dilandasi data. Tentu saja data yang digunakan dalam
perencanaan tersebut adalah data yang akurat dan up to date.