Suksesi kepemimpinan di Kabupaten Berau saat ini hanya
tinggal menghitung hari. Suhu politik dapat dirasakan sudah mulai meningkat.
Dimulai dengan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati oleh partai
politik harus diakui mulai membuat kita bertanya-tanya siapakah kelak yang akan
memimpin Kabupaten Berau yang kita cintai ini selama lima tahun ke depan.
Harapan besar rakyat Berau akan menjadi beban di pundak calon-calon pemimpin
Kabupaten Berau, agar semua keberhasilan pembangunan yang dirasakan saat ini
dapat berlanjut dan visi Kabupaten Berau yang ingin menjadikan kabupaten berau
sebagai daerah unggulan di bidang agribisnis dan tujuan wisata mandiri dan
religius menuju masyarakat sejahtera dapat tercapai.
Harus diakui kemajuan kabupaten berau selama 10 tahun
terakhir sangat luar biasa, hal ini dirasakan langsung oleh penulis yang mulai
menapakan kaki di kabupaten berau sekitar 13 tahun yang silam. Dalam kurun
waktu itu ada banyak kemajuan pembangunan di wilayah kab. Berau. Tidak pernah
terlintas dalam pemikiran penulis bahwa saat ini Berau memiliki bandara yang
representatif, pasar yang indah, masjid yang berdiri dengan megah dan destinasi
wisata yang semakin dikenal dimata dunia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa semua
itu adalah keberhasilan yang telah dibawa oleh kepemimpinan duo Makmur-Rifai
dalam memimpin wilayahnya.
Mengukur keberhasilan pembangunan tidak valid rasanya jika
kita hanya mengukurnya dari apa yang kita lihat saat ini tanpa didasari oleh
data sebagai salah satu bukti pendukung keberhasilan pembangunan yang dilakukan.
Penulis akan coba menggambarkan keberhasilan pembangunan ini jika dilihat dari
data Indeks Pembangunan Manusia, Angka kemiskinan dan angka Laju Pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto yang sehari-harinya sangat akrab dengan
kehidupan dunia kerja penulis.
Selama periode 3 (tiga) tahun terakhir, pencapaian angka IPM
Kabupaten Berau terus membaik. Pada tahun 2011, angka IPM Kabupaten Berau telah
mencapai 74,63 dan kemudian menunjukkan kemajuan yang cukup berarti di tahun
2012 menjadi 75,05 atau naik sekitar 0,42 poin. Pada tahun 2013, capaian IPM
Kabupaten Berau sekitar 75,83 atau naik
0,78 poin dibandingkan dengan tahun 2012. Jika dibandingkan dengan
periode tahun sebelumnya (tahun 2011-2012) terlihat laju perkembangan IPM-nya
relatif terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena sudah semakin
terwujudnya optimalisasi dan sinergitas pola dan sasaran pembangunan manusia
yang dikembangkan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Berau selama ini.
Secara umum, perekonomian Berau yang diukur berdasarkan
besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada
tahun 2013 kembali mengalami peningkatan. Nilai PDRB Berau tahun 2013 mencapai
Rp 12.814,78 milyar (mengalami peningkatan sebesar 14,54 persen) dibandingkan
tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 11.187,56 milyar di tahun 2012. PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian
mencapai Rp. 7.412,25 milyar di tahun 2013, dan angka ini meningkat
dibandingkan tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing Rp. 5.488,01 milyar dan Rp. 6.401,04 milyar. Empat sektor
dominan yang mempunyai pengaruh tinggi terhadap pembentukan PDRB tahun 2013
yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian (berperan 57,84 persen), sektor
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan (berperan 13,78 persen),
sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (berperan 11,87 persen), industri
pengolahan (berperan 6,66 persen). Sedangkan sektor-sektor yang lain secara
keseluruhan berperan sebesar 9,85 persen terhadap perekonomian Berau.
Demikian pula dengan angka kemiskinan Kabupaten Berau yang
setiap tahunnya menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Melaksanakan
program pengentasan kemiskinan bukanlah hal mudah bagi setiap daerah termasuk
Kabupaten Berau. Namun upaya keras terus dilakukan agar pembangunan yang
berbasis pengentasan kemiskinan dapat terlaksana. Salah satu ukuran untuk
melihat apakah program tersebut telah terlaksana dengan baik adalah melalui
persentase penduduk miskin. Pada tahun
2013 persentase penduduk miskin sebesar 4,83 persen. Jumlah ini mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2012 dimana persentasenya mencapai 5,25
persen dan 5,46 persen pada tahun 2011.
Data yang disampaikan di atas memberikan ukuran dengan jelas
keberhasilan pembangunan Kabupaten Berau beberapa tahun terakhir. Semoga saja
keberhasilan pembangunan yang telah terekam dan terukur hingga saat ini dapat
terus berlanjut dan menunjukkan angka yang semakin baik.