Jika ditanya, seberapa bahagiakah anda ? Maka jawaban yang
kita dapat pasti akan sangat beragam. Karena kebahagiaan tidak dapat diukur
secara kuantitatif. Nilai kebahagiaan orang yang satu dengan yang lain akan
berbeda. Bisa saja orang yang hidup dengan istri dan kedua anaknya mengatakan
dia bahagia, akan tetapi seorang yang hidup sendiri juga dapat mengatakan dia
sangat bahagia. Semua orang pasti ingin memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) disebutkan bahwa kebahagiaan adalah
perasaan bahagia, terdapat kesenangan dan ketenteraman hidup baik lahir dan
bathin. Sejauh ini memang definisi kebahagiaan bisa menjadi sangat begitu
subjektif dan berbeda-beda pada bagi setiap orang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pada tinggi rendahnya tingkat
kebahagiaan. Ada berbagai pendekatan dalam usaha untuk memahami arti
kebahagiaan. Misalnya pendekatan biologis, psikologis, agama, dan filsafat yang
telah berusaha untuk mendefinisikan kebahagiaan dan mengidentifikasi darimana
sumber kebahagiaan tersebut. Selain itu, para peneliti juga telah
mengidentifikasi beberapa atribut yang berkorelasi dengan kebahagiaan
diantaranya adalah hubungan dan interaksi sosial, status perkawinan, pekerjaan,
kesehatan, kebebasan demokrasi, optimisme, keterlibatan dalam kegiatan agama,
pendapatan ekonomi dan kedekatan dengan orang bahagia lain.
Definisi kebahagiaan sangatlah kualitatif, karena menyangkut
perasaan atau kondisi emosional yang dirasakan oleh seseorang pada saat
tertentu. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kualitas hidup yang tengah
dirasakan. Karena itu, pengukuran kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mudah.
Meskipun tak mudah, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengukur kebahagian.
Upaya ini didasari oleh kesadaran bahwa kebahagiaan merupakan variabel sosial
yang perlu dievaluasi progresnya.
Pada tahun 2017 ini untuk kedua kalinya Badan Pusat Statistik
(BPS) melaksanakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) dengan cakupan
seluruh provinsi di Indonesia. Responden yang didata tersebar di berbagai
keluarahan maupun desa. Data yang dikumpulkan oleh survei ini sedikit berbeda
dengan data yang biasa dikumpulkan BPS dalam berbagai survei. Pada umumnya,
survei BPS mengumpulkan data dari responden yang bersifat kuantitatif
berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian kondisi objektif. Sebaliknya data
yang dikumpulkan pada SPTK2017 mencakup pengamatan dan penilaian objektif yang
dilengkapi dengan data yang merupakan hasil penilaian responden yang sifatnya
subjektif. SPTK2017 ini bertujuan untuk menghitung indeks kebahagiaan dan
menghitung indikator modal sosial 2017.
Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun
oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek
kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks
kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat
pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara
keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan, menunjukkan
semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan
yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga (14,48%),
pendidikan (14,18%), serta pekerjaan (12,21%).
Indeks kebahagiaan Kalimantan Timur pada tahun 2014 sebesar
71,45 pada skala 0 – 100. Penduduk yang belum menikah lebih bahagia
dibandingkan dengan yang sudah menikah, hal ini dapat kita lihat dari angka
indeks kebahagiaan belum menikah sebesar 73,09 sedangkan yang sudah menikah
sebesar 71,9. Dari data tersebut para jomblowan dan jomblowati harus bangga
karena ternyata mereka lebih bahagia.
Para remaja dan pemuda yang berumur antara 17 -24 tahun juga memiliki
angka indeks kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok umur
lainnya. Semakin tinggi rata-rata
pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada
tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya
mencapai 77,40 sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah maka
indeks kebahagiannya hanya 65,79.
Kita sebagai warga Negara perlu berupaya untuk
mencapai peningkatan kebahagiaan pribadi masing-masing melalui berbagai faktor
yang berada dalam kendali kita. Untuk mencapai kebahagiaan tidak hanya sekedar
berangan-angan dan tenggelam dalam buaian mimpi indah semata. Harus diusahakan
dengan berbagai cara yang ada. Semoga kita semua dapat meraih kebahagiaan yang
kita inginkan. Hidup bahagia adalah salah satu modal dasar untuk menuju
kehidupan yang lebih baik.