Telah dua kali lebaran kita lalui bersama pandemi ini. Melalui semarak lebaran dengan cara yang tak biasa. Tak ada jabat erat maupun peluk hangat dari kerabat. Tak ada acara menyantap ketupat bersama sahabat terdekat, karena kontak erat tak diperkenankan selama pandemi masih mendekap.
Dampak
pandemi Covid-19 masih berlangsung di Kalimantan Utara hingga tahun 2021 yang
ditandai dengan kontraksi ekonomi pada triwulan I sebesar 1,91 persen (year on
year). Terkontraksinya pertumbuhan ini disebabkan turunnya nilai tambah bruto
Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 14,02 persen. Disusul
oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar minus 8,64 persen;
Jasa Perusahaan sebesar minus 4,51 persen; dan Administrasi Pemerintahan minus
4,45 persen. Namun demikian ada beberapa
lapangan usaha yang menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun
sebelumnya diantaranya lapangan usaha
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,17 persen. Disusul Informasi dan Komunikasi tumbuh
sebesar 6,50 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,01 persen; dan Jasa
lainnya tumbuh sebesar 5,75 persen.
Hal
yang menarik terjadi pada indeks angka konsumen/inflasi di Kalimantan Utara,
jika pada setiap lebaran tahun-tahun sebelum pandemi harga pasti melonjak
tajam, tapi hal tersebut tidak terjadi disaat lebaran yang kita lalui pada tahun 2020 saat pandemi
covid-19 mulai mendampingi kehidupan kita. Provinsi
Kalimantan Utara (Gabungan Kota Tarakan
dan Kota Tanjung Selor) justru mengalami deflasi
sebesar -0,10 persen, atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari
102,93 pada
bulan April 2020 menjadi 102,82 pada bulan Mei 2020. Deflasi tahun kalender
sebesar -0,42
persen dan deflasi tahun ke tahun sebesar -0,68 persen. Deflasi di Kalimantan Utara
(Gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor) dipengaruhi oleh penurunan
indeks pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,50 persen dan
kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,00
persen.
Sedangkan Lebaran tahun ini Kalimantan Utara kembali
mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Inflasi di Kalimantan Utara (Gabungan
Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor) dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada
kelompok transportasi sebesar 5,99 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 1,04 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
0,83 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,72 persen, kelompok rekreasi, olahraga
dan budaya sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,28
persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga
sebesar 0,19 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar
0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga
sebesar 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar
0,01 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen.
Dari angka inflasi diatas terlihat bahwa lebaran di
tahun 2021 ini daya beli dan konsumsi masyarakat mulai membaik, ini
mengisyaratkan bahwa kemampuan konsumsi mulai terpacu meskipun kita masih hidup
berdampingan dengan Covid-19.
Perekonomian Kalimantan Utara triwulan I-2021 juga
tumbuh sebesar 0,49 persen terhadap triwulan IV 2020, hal ini disebabkan adanya
pertumbuhan beberapa lapangan usaha. Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian
merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 7,37 persen.
Diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 2,45 persen; Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial sebesar 2,27 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 2,21 persen.
Upaya
pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah telah berdampak pada
percepatan ekonomi dibandingkan triwulan sebelumnya, namun belum mampu
memberikan pertumbuhan positif secara keseluruhan pada triwulan satu tahun ini.
Pemulihan
ekonomi di kalimantan Utara memerlukan keterlibatan seluruh masyarakat untuk
menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar pandemi ini segera terkendali. Kita
menginginkan ditahun mendatang tak lagi melalui lebaran dengan membuka pintu
maaf tapi menutup rapat pintu rumah.