Bagi
masyarakat Indonesia hampir seluruhnya pasti mengenal makanan yang namanya nasi
pecel, makanan sederhana yang terdiri dari nasi, sayuran, bumbu kacang ditambah
dengan rempeyek atau kerupuk serta bisa juga ditambah dengan ayam goreng atau
empal daging. Makanan sederhana yang telah memenuhi kriteria makanan sehat,
asal saja kebersihan saat pengolahannya tetap terjaga.
Untuk masalah
kandungan gizi, makanan ini tidak diragukan lagi karena terdiri dari banyak
macam sayur yang mengandung vitamin A dan vitamin C serta zat besi yang baik
untuk kesehatan. Karena terdiri dari banyak sayur, nasi pecel sering disebut
sebagai saladnya Indonesia.
Bumbu Pecel
berasal dari kacang tanah. Cita rasa bumbu yang diwujudkan dalam segumpal
bungkusan plastik yang bayak kita temui di swalayan maupun warung ini berawal
dari olahan yang luar biasa. Diawali dari proses penanaman benih kacang,
perawatan hingga pemanenannya. Tak cukup
sampai disitu, selanjutnya ia disangrai, digeprek, dan diuleni (campuri) dengan
berbagai bumbu-bumbu penyedapnya. Dari bumbu-bumbu pedas manis asin terciptalah
rasa luar biasa yang mempunyai kekhasan
tersendiri.
Dari bumbu
pecel kita bisa mengambil sebuah pesan yang menarik dan sarat makna. Bahwa
kebanyakan dari kita berasal dari kalangan orang biasa yang memulai segala
sesuatu dari bawah. Dibekali dari perawatan kasih sayang keluarga serta didikan
leluhur sekitar, kita siap untuk terjun keluar. Dengan bekal semangat dan niat kita
siap diolah untuk lebih berkualitas. Digeprek diuleni dengan berbagai bumbu
pengalaman pahit asem pedes manis, hingga terciptalah rasa manusia yang luar
biasa. Sederhana namun bermanfaat. Biasa namun memberi arti sekitar.
Dalam
sepiring atau sepincuk nasi pecel, kita menemukan kesederhanaan, keragaman, dan
makna jati diri kita. Mulai dari masyarakat pinggiran, tengah, hingga atas,
semua makan nasi pecel. Mulai dari warung kaki lima, hingga restoran bintang
lima, semua menyajikan nasi pecel. Nasi pecel tak pernah disajikan sama. Meski
pilar dasar dari pecel, yaitu sayur dan bumbu pecel, selalu ada, namun jenis
sayur yang dipilih, sambal yang ditaburkan, hingga lauk dan kerupuknya, tak
pernah sama. Setiap orang punya favorit pecelnya masing-masing. Dan perbedaan
itu tidak jadi masalah. Esensi filosofi dari nasi pecel adalah
“keserbabolehan”. Tak ada campuran yang salah, semua bisa ditafsirkan. Dan kita
masih bisa menyebutnya, Nasi Pecel.
Berbagai
sajian nasi pecel nusantara menunjukkan betapa keragaman telah menjadi kekayaan
bangsa ini. Keragaman, kesederhanaan, keserbabolehan, dan kemauan menerima
perbedaan, adalah filosofi dari sepiring nasi pecel. Dari sepiring nasi pecel,
kita belajar kehidupan. Dari sepiring nasi pecel, kita menyadari hakikat diri
kita sebagai bangsa. Bahwa bangsa ini adalah bangsa agraris yang sederhana,
namun kaya makna. Oleh karenanya, dalam membangun bangsa, kiranya kita harus
melandasi diri pada esensi dasar kekuatan bangsa ini, bangsa agragris yang
kerakyatan.
Kita hidup
dalam keberagaman agama, suku, ras dan golongan. Tapi hendaknya kita selalu
menjiwai makna Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan kita. Bahwa kita adalah
satu, satu untuk negeri, satu untuk bangsa dan satu untuk bahasa. Kita adalah
Indonesia.