Sabtu, 02 April 2016

KRITIK

Saat kita mengerjakan sesuatu atau menjabat sesuatu seharusnya saat itu juga kita harus siap dengan yang namanya kritik. Karena sebuah kritikan sejatinya akan memberikan masukan terhadap suatu hal untuk menjadi yang lebih baik.
Kata kritik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Tapi yang kita temui saat ini ada banyak pemimpin yang alergi akan kritik, kuping mereka akan merasa gatal dan kepala mereka menjadi panas apabila kebijakan yang mereka ambil mendapat kritikan dari masyarakat atau orang yang dipimpinnya. Mereka merasa kritikan menjadi batu sandungan yang harus segera disingkirkan atau jika perlu segera dilenyapkan. Alih-alih berterimakasih, yang ada sang pengeritik akan balik diserang sebagai pihak yang usil, iri hati, sentimen atau tak bisa diajak bekerjasama. Pada era Orde Baru, kritik malah menuai penjara bahkan kematian. Seolah-olah kritik adalah prilaku yang tidak pantas dan layak hanya dilakukan oleh musuh negara.
Bisa jadi kebanyakan manusia Indonesia memandang kritik sebagai hinaan. Sebagai bangsa yang sangat mengagungkan “pencitraan” sepertinya kita lebih merasa nyaman hidup dengan pujian dan pujaan. Padahal puji dan puja, jika tak bijaksana menyikapinya, hanya akan menjadikan kita “jalan di tempat”. Itu masih untung, banyak orang yang panen pujian lupa, lantas “meluncur bebas” menuju keterpurukan kualitas sebagai manusia  yang lebih banyak mengakomodasi “sang aku”.
Dalam sejarah Islam tradisi mengkritik bukanlah sesuatu yang asing. Pada saat perang Badar Rasulullah pernah dikritik oleh seorang sahabat mengenai strategi perang. Beliau dengan jiwa yang besar mengakui pendapat sahabat tersebut lebih baik dari pendapatnya. Dan kemudian sejarah mencatat, strategi tersebut sangat ampuh dan menjadikan kaum muslimin bisa memenangkan pertempuran.
Perlu diingat, tidak semua orang dapat memahami kritik dengan baik. Jadi, sebaiknya kemukakan kritik dengan hati-hati. Ucapkanlah kata-kata dengan ramah. Pastikan orang yang anda kritik memahami kata-kata yang disampaikan.
John C. Maxwell dalam bukunya yang berjudul ”Leadership”, promises for every day, memberikan 7 (tujuh) hal yang harus kita perhatikan agar kritik yang disampaikan itu membangun dan membuat orang yang dikritik tidak merasa dikritik, malahan akan berterima kasih karena dikritik. Ketujuh hal tersebut adalah motif memberikan kritik adalah menolong bukan menjatuhkan, pastikan bahwa hal yang dikritik layak untuk dikritik, kritik harus spesifik dan kemukakan hal yang dikritik dengan jelas, jangan merusak kepercayaan diri atau identitas yang dikritik perlihatkan secara jelas bahwa kita menghargai yang dikritik, jangan tunda kritik yang diperlukan, lihat masalah dari sisi orang yang akan dikritik, akhiri kritik dengan hal yang memberi semangat serta catatan yang positif.
Menghadapi orang yang tidak suka dikritik itu tidak mudah. Anda perlu berhati-hati dalam memilih kata dan menjaga intonasi suara. Kritik juga menjadi hal yang menyakitkan bagi seseorang. Namun, jika seseorang tidak pernah dikritik, ia akan kesulitan dalam mempelajari hal-hal penting pada kemudian hari. 
Kritikan adalah bagian dari harga yang harus kita bayar untuk melewati keadaan biasa-biasa saja. Terkadang kita semua lebih senang mendapat masukan yang positif, pujian dan penghargaan. Hal tersebut memang baik agar kita mengetahui bahwa kita telah berada di jalur yang tepat dan sebagai support untuk pencapaian kita. Namun saat kritik datang kita sering mulai merasa down dan putus asa. Padahal sebenarnya kita dapat menjadikan kritik sebagai suatu feedback untuk perkembangan dan pertumbuhan kita secara pribadi. Kuncinya adalah kita perlu belajar bagaimana menghadapi dan menggunakan setiap feedback negatif untuk kemajuan kita. Biasanya ada banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari setiap feedback yang negatif kalau saja kita dengan sungguh-sungguh mau mencarinya dan belajar dari hal tersebut. Biasakanlah diri kita untuk selalu belajar bukan hanya dari pengalaman yang positif melainkan juga dari pengalaman yang negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar