Semua pasti ingin
bahagia, tak ada satu mahluk hidup pun didunia ini yang tak ingin bahagia.
Kebahagiaan menjadi tujuan hidup yang utama. Angka indeks kebahagian penduduk
indonesia dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada bulan Agusutus 2017. Ada hal
yang menarik dari angka-angka tersebut, yaitu bahwa indeks kebahagiaan laki-laki sebesar 71,12. Angka ini lebih
tinggi dibandingkan perempuan sebesar 70,30. Indeks kebahagiaan penduduk
Kalimantan Timur sebesar 73,57 dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan angka
indeks kebahagiaan penduduk Indonesia yang sebesar 70,69. Dari data tersebut
benarkah laki-laki lebih bahagia disegala aspek hidupnya dibandingkan perempuan
?
Indeks kebahagiaan
indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan
dimensi dan indikator dengan skala 0 – 100. Pada tahun 2017 pengukuran indeks
kebahagiaan mencakup dimensi kepuasan hidup, dimensi perasaan (affect) dan
dimensi makna hidup (eudaimonia).
Dimensi kepuasan
hidup memberikan kontribusi 34,80% pada pengukuran tingkat kebahagiaan
Indonesia tahun 2017. Artinya kepuasaan hidup mempengaruhi kebahagiaan sebesar
34,80% dari total tiga dimensi cakupan kebahagiaan di Indonesia. Kepuasan hidup
didukung oleh subdimensi kepuasan hidup personal dan subdimensi kepuasan hidup
sosial. Pada subdimensi kepuasan hidup personal pendidikan dan keterampilan
menjadi bagian yang melekat kepada setiap individu.
Dimensi kebahagiaan
selanjutnya adalah perasaan (affect) dengan kontribusi sebesar 31,18%. Ternyata
pendukung kebahagiaan itu bukan hanya perasaan senang riang gembira, tetapi
tekanan terhadap seseorang dapat memengaruhi seorang itu bahagia atau tidak.
Perasaan yang tidak tertekan akan meningkatkan penilaian indeks kebahagiaan
subjek tertentu. Orang yang mengalami rasa tertekan akan cenderung mudah sekali
marah atau tersinggung (sensitif) dan akan berdampak pada tingkat kebahagiaan
orang tersebut. Kemudian pada dimensi perasaan termasuk di dalamnya adalah
perasaan tidak khawatir/cemas.
Dimensi kebahagiaan
yang ketiga adalah Makna Hidup (Eudaimonia) dengan kontribusi sebesar 34,02%
pada penyusunan indeks kebahagiaan Indonesia tahun 2017. Kemandirian,
penguasaan lingkungan, pengembangan diri, hubungan positif dengan orang lain,
tujuan hidup, dan penerimaan diri menjadi variabel penting pada dimensi makna
hidup.
Laki-laki diketahui
lebih bahagia daripada perempuan, terutama terkait penampilan fisiknya. Selain
itu, pria juga lebih puas terhadap pendapatan dan bentuk tubuhnya. Laki-laki
masih tetap merasa bahagia dan nyaman dengan perut yang buncit atau tubuh yang
gemuk, tetapi hal ini akan menjadi hal yang menakutkan apabila dirasakan oleh
perempuan. Sebaliknya, wanita terlihat lebih bahagia daripada pria jika
dikaitkan dengan kehidupan cinta, kehidupan rumah tangga dan kehidupan seksual.
Perempuan juga cenderung memikirkan banyak hal dibandingkan dengan laki-laki.
Laki-laki lebih bersikap cuek terhadap sesuatu dibandingkan perempuan yang
selalu menjadikannya beban pikiran.
Perempuan punya
kebutuhan ruang bicara, berekspresi yang jauh lebih banyak dibandingkan
laki-laki. Berdasarkan penelitian perempuan membutuhkan 20.000 kata per hari,
tiga kali lipat dibandingkan laki-laki yang hanya sekitar 7.000 kata per hari. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa perempuan adalah pengamat yang tajam atau jeli. Perempuan
tertarik untuk melihat secara detail sehingga perempuan memiliki banyak bahan
untuk dibicarakan. Dimana hal ini akan jauh lebih menguras energi kaum perempuan dan terkadang mengurangi kadar kebahagiaannya.
Boleh jadi kaum
laki-laki memandang lebih sederhana kehidupan didunia ini, sehingga membuat
mereka lebih mudah merasa bahagia. Kebahagiaan memang bersifat subyektif, rasa
bahagia orang yang satu pasti akan berbeda dengan rasa bahagia orang yang lain.
Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk merasa
bahagia, bahagia itu bisa terjadi jika ada terpenuhinya kebutuhan rasa dicintai
dan dimiliki.
Pastinya, untuk mendapatkan kebahagiaan seseorang harus memulai langkah awal dengan sesuatu yang dinamakan cinta. Berikan cinta, karena cinta adalah suatu bentuk penghargaan yang memperkuat intensitas hubungan sosial dengan sahabat, keluarga, pasangan dan bahkan teman kerja sehingga akan mempermudah untuk memperoleh kebahagiaan. apabila semua subtansi kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup terpenuhi maka kebahagiaan akan maksimal dan didapat semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar